“Gaudeamus Igitur”: Lagu Klasik Penuh Semangat untuk Dunia Akademik
Kendari – Lagu Gaudeamus Igitur merupakan salah satu tradisi musik yang paling ikonik dalam dunia akademik internasional. Dinyanyikan dalam bahasa Latin, lagu ini kerap menghiasi momen-momen penting seperti upacara wisuda dan perayaan akademik lainnya.
Secara harfiah, Gaudeamus Igitur berarti “Karena itu, marilah kita bergembira.” Liriknya mengajak mahasiswa dan seluruh sivitas akademika untuk bersukacita dalam masa muda, sembari mengingat bahwa hidup ini singkat dan penuh dinamika. Lagu ini tidak hanya menjadi simbol kebahagiaan, tetapi juga mengandung nilai-nilai reflektif, doa, dan harapan untuk kejayaan ilmu pengetahuan, para pendidik, pelajar, dan negara.
Berikut adalah lirik asli dalam bahasa Latin beserta terjemahan dalam bahasa Indonesia yang menggambarkan makna filosofis di balik lagu ini:
Lirik Latin dan Terjemahan Bahasa Indonesia:
Gaudeamus igitur,
(Karena itu, marilah kita bergembira,)
Iuvenes dum sumus,
(Selagi kita masih muda,)
Post molestam senectutem,
(Setelah masa tua yang menyusahkan,)
Nos habebit humus.
(Tanah akan menguasai kita.)
Ubi sunt, qui ante nos,
(Kemana orang-orang sebelum kita,)
In mundo fuere?
(Yang pernah hidup di dunia ini?)
Vadite ad superos,
(Terbanglah ke surga,)
Transite ad inferos,
(Menyeberanglah ke neraka,)
Ubi jam fuere.
(Di mana mereka sekarang berada.)
Vita nostra brevis est,
(Hidup kita singkat,)
Brevi finietur,
(Akan segera berakhir,)
Venit mors velociter,
(Maut datang dengan cepat,)
Rapit nos atrociter,
(Membawa kita dengan kejam,)
Nemini parcetur.
(Tidak ada yang akan terhindar.)
Vivat Academia,
(Panjang umur akademi!)
Vivant Professores,
(Panjang umur para pengajar!)
Vivat membrum quodlibet,
(Panjang umur setiap pelajar!)
Vivant membra quaelibet,
(Panjang umur semua anggota!)
Semper sint in flore!
(Semoga mereka selalu dalam kejayaan!)
Vivant omnes virgines,
(Panjang umur para gadis,)
Faciles, formosae.
(Yang sederhana dan cantik.)
Vivant et mulieres,
(Panjang umur para wanita juga,)
Bonae, laboriosae.
(Yang baik hati dan pekerja keras.)
Vivat et respublica,
(Panjang umur negara,)
Et qui illam regit,
(Dan yang memerintahnya,)
Vivat nostra civitas,
(Panjang umur kota kita,)
Mecaenatum caritas,
(Cinta kasih para dermawan,)
Quae nos hic protegit.
(Yang melindungi kita di sini.)
Pereat tristitia,
(Biarlah kesedihan lenyap,)
Pereant osores,
(Biarlah kebencian lenyap,)
Pereat diabolus,
(Biarlah iblis lenyap,)
Quivis Antiburschius,
(Siapa pun yang menentang mahasiswa,)
Atque irrisores.
(Dan orang-orang yang mencemooh.)
Lagu ini telah bertahan berabad-abad lamanya dan tetap menjadi simbol kegembiraan, persaudaraan, dan semangat juang dalam dunia pendidikan. Saat Gaudeamus Igitur dinyanyikan, seluruh ruangan seolah bersatu dalam satu semangat: merayakan ilmu, kehidupan, dan masa depan yang lebih baik.
Menjaga tradisi ini tetap hidup dan menginspirasi generasi pelajar berikutnya. Mari terus menyuarakan semangat akademik dengan suka cita—Gaudeamus igitur!