Petani Desa Kambawuna Belajar Olah Limbah Jagung Jadi bokashi Ramah Lingkungan

Petani Desa Kambawuna Belajar Olah Limbah Jagung Jadi bokashi Ramah Lingkungan

Sebanyak 20 petani jagung di Desa Kambawuna, Kecamatan Kabawo, Kabupaten Muna, mengikuti kegiatan pengabdian sekaligus sosialisasi terkait pengolahan limbah jagung pasca panen menjadi pupuk bokashi. Kegiatan ini dilaksanakan melalui kerjasama antara Fakultas Pertanian UHO dengan Pemerintah Kabupaten Muna. Kegiatan ini dilaksanakan untuk mendorong petani mengurangi praktik pembakaran terbuka yang selama ini menjadi kebiasaan dan berdampak pada pencemaran udara serta peningkatan emisi gas rumah kaca.

Pengukuran pengetahuan petani yang dilakukan dengan pendekatan survei deskriptif kuantitatif ini menemukan bahwa mayoritas petani masih memiliki tingkat pengetahuan sedang (30%) mengenai pengolahan limbah jagung. Sementara 50% petani sudah memiliki pengetahuan tinggi, dan sisanya 20% masih berada pada kategori rendah

Sebagian besar petani sudah tahu manfaat bokashi untuk kesuburan tanah, tapi belum banyak yang paham bahwa pengomposan ini juga berperan dalam mitigasi iklim,” jelas tim pengabdian.

Hasil Temuan setelah dilakukan pengabdian menunjukan bahwa 60% petani memiliki pengetahuan tinggi. 35% petani berada pada tingkat pengetahuan sedang. 5% petani masih berpengetahuan rendah.

Selain itu, faktor pendidikan dan pengalaman bertani terbukti memengaruhi tingkat pengetahuan petani terhadap teknologi pengomposan.

Dukungan yang Diperlukan menurut tim pengabdian merekomendasikan agar pemerintah daerah memperkuat program penyuluhan dan pelatihan praktis pengomposan bagi kelompok tani. Dengan begitu, petani tidak hanya memahami manfaat kompos untuk kesuburan tanah, tetapi juga dapat berkontribusi nyata dalam mengurangi emisi dari pembakaran limbah pertanian.

Kegiatan ini disambut baik oleh petani setempat karena dianggap memberi solusi ramah lingkungan yang murah, mudah diterapkan, dan berkelanjutan. (As)